Halaman

Jumat, 17 Februari 2012

SISTEM PERNAPASAN

 
ALAT PERNAPASAN

                Keterangan gambar:                                                                                     
                1. Hidung                                            
                2.  Faring             
                3. Laring
                4. Batang tenggorokan (trakea)                
                5. Bronkus
                6. Alveolus
                7. Bronkiolus


STRUKTUR TRAKEA

Trakea tersusun atas enam belas sampai dua puluh cincin-cincin tulang rawan yang berbentuk C. Cincin-cincin tulang rawan ini di bagian belakangnya tidak tersambung yaitu di tempat trakea menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan agar trakea tetap terbuka.
                 Cincin-cincin tulang rawan diikat bersama oleh jaringan fibrosa, selain itu juga terdapat beberapa jaringan otot. Trakea dilapisi oleh selaput lendir yang dihasilkan oleh epitelium bersilia. Silia-silia ini bergerak ke atas ke arah laring sehingga dengan gerakan ini debu dan butir-butir halus lainnya yang ikut masuk saat menghirup napas dapat dikeluarkan. Di paru-paru trakea ini bercabang dua membentuk bronkus.

BAGIAN BAGIAN PARU PARU
Paru-paru ada dua dan merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terletak dalam rongga dada Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus. Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus. Setiap lobus tersusun atas lobula. Paru-paru dilapisi oleh selaput atau membran serosa rangkap dua disebut pleura. Di antara kedua lapisan pleura itu terdapat eksudat untuk meminyaki permukaannya sehingga mencegah terjadinya gesekan antara paru-paru dan dinding dada yang bergerak saat bernapas. Dalam keadaan sehat kedua lapisan itu saling erat bersentuhan. Namun dalam keadaan tidak normal, udara atau cairan memisahkan kedua pleura itu dan ruang di antaranya menjadi jelas.

PENAPASAN LUAR
Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di dalam paru-paru. Oleh karena itu, berlangsung difusi gas dari luar masuk ke dalam aliran darah. Dengan kata lain, pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara dan darah.  Pada pernapasan luar, darah akan masuk ke dalam kapiler.
 
                                                                paru-paru yang mengangkut sebagian bedioksida
                                                                sebagai ion bikarbonat. Kemudian terjadi reaksi :                                               
Hb + O2 à HbO2
                                                                Proses difusi dapat terjadi pada paru-paru (alveolus)
                                                                karena ada perbedaan tekanan parsial antara udara
                                                                dan darah dalam alveolus. Tekanan parsial membuat
konsentrasi oksigen dan karbondioksida pada darah dan udara
berbeda.







PERNAPASAN DALAM

Pertukaran gas pada pernapasan internal berlangsung di dalam jaringan tubuh. Proses pertukaran oksigen dalam darah dan karbondioksida tersebut  berlangsung dalam respirasi seluler.


FREKUENSI PERNAPASAN

Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:
1. Usia
                Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun
2. Jenis kelamin.
                Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan
3. Suhu tubuh
                Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.
di Lingkungan yang panas tubuh mengalami peningkatan metabolisme untuk mempertahankan suhu agar tetap stabil. Untuk itu tubuh harus lebih banyak mengeluarkan keringat agar menurunkan suhu tubuh. Aktivitas ini membutuhkan energi yang dihasilkan dari peristiwa oksidasi dengan menggunakan oksigen sehingga akan dibutuhkan oksigen yang lebih banyak untuk meningkatkan frekwensi
4. Posisi tubuh
                Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap
5. Aktivitas
                Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat
Jadi :
Bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi respirasi menjadi semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan pada saat usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan relatif lebih sedikit. Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi, sehingga memerlukan oksigen yang lebih banyak. Frekuensi pernapasan laki-laki > perempua Pernapasan manusia dapat dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin. Kedua hal tersebut mempengaruhi langsung terhadap tingkat aktivitas manusia. Aktivitas bayi dengan anak-anak jelas berbeda apalagi dengan orang tua. perbedaan aktivitas inilah yang nantinya mempengaruhi cepat tidaknya pernapasan memang frekuensi pernafasan manusia itu dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin. namun masih banyak faktor2 lain yang lebih dominan mempengaruhi frekuensi pernapasan yaitu.


VOLUME UDARA PERNAPASAN

                               
                Udara pernapasan pada manusia dibedakan menjadi enam macam, yaitu:
1. Udara pernapasan biasa (volume tidal) --> UP
Merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat pernapasan biasa. Volume udara yang masuk dan keluar sebanyak 500 ml

2. Udara cadangan inspirasi (udara komplementer) --> UK
Merupakan udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal, setelah melakukan inspirasi normal. Besarnya udara komplementer adalah 1500 ml

3. Udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) --> US
Merupakan udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru secara maksimal setelah melakukan ekspirasi biasa. Besarnya udara suplementer adalah 1500 ml

4. Udara residu --> UR
Merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi untuk menjaga agar paru-paru tetap dalam keadaan mengembang. Besarnya udara residu adalah 1000 ml

5. Kapasitas vital (vital capacity),
                yaitu volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya lebih kurang 3.500 cc (cm3) atau 3.500 mL. Jadi, kapasitas vital adalah jumlah dari volume tidal + volume cadangan inspirasi + volume cadangan ekspirasi.

6. Volume total paru-paru (total lung volume),
                yaitu volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin, yang besarnya lebih kurang 4.500 cc (cm3) atau  4.500 mL. Jadi,  volume total paru-paru adalah jumlah dari volume sisa + kapasitas vital.


GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN

  1. Asfiksi, yaitu kelainan atau gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan atau gangguan penggunaan oksigen oleh jaringan.
  2. Penyempitan atau penyumbatan saluran napas, dapat disebabkan oleh pembengkakan kelenjar limfa,
  3. Anthrakosis, yaitu kelainan pada alat pernapasan yang disebabkan oleh masuknya debu tambang. Jika yang masuk debu silikat, disebut silicosis.
  4. Bronkitis, terjadi karena peradangan bronkus.
  5. Pleuritis, yaitu peradangan selaput (pleura) karena pleura mengalami penambahan cairan intrapleura, akibatnya timbul rasa nyeri saat bernapas.
  6. Tuberkulosis (TBC), yaitu penyakit paru-paru karena Mycobacterium tuberculosis, tandanya terbentuk bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.

PERBANDINGAN JANTUNG PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK

                Asap rokok yang masuk kedalam paru-paru akan merusak alveolus. Di ibaratkan sebuah spons yang  yang penuh dengan dengan cairan oli yang dapat diperas.
MEKANISME PERNAPASAN PADA MANUSIA
                Mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.
  1. Pernapasan Dada
                Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
                1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
                2.Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
b. Pernapasan Perut

Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut.
1. Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
2. Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.

PERTUMBUHAN PITA SUARA
               
Ketika seorang anak laki-laki mencapai akil balig, hormon testosteron memperbesar laring sehingga pita suaranya lebih panjang dan jakunnya lebih menonjol. Suaranya berubah dan nadanya menurun sekitar satu oktaf. Anak wanita mengalami hal serupa, tetapi pada masa akil baliq perubahannya lebih kecil. Nada suara bergantung pada ketegangan pita suara, panjang tali suara, dan ketebalannya.
PERNAPASAN PERUT MEMBUAT TUBUH RILEKS
               
                Ternyata bernapas selama kirakira 10 menit dengan pernapasan perut setiap malam sebelum tidur atau pagi hari setelah bangun tidur, akan membuat tubuh rileks. Berikut beberapa tips, agar Anda dapat melakukannya dengan baik.
1. Lakukan pernapasan secara pasti, pelan-pelan, dan sabar.
2. Biarkan diri Anda merasakan sensasi apa yang terjadi.
3. Jika belum berhasil maka konsentrasilah pada pernapasan berikutnya dan nyamankan dengan mengusap-usap perut menggunakan tangan yang hangat. Lakukan perlahan-lahan sesuai kebutuhan Anda untuk bisa bernapas dengan diafragma dan perut.

MANFAAT BERLATIH PERNAPASAN
               
                                Berlatih pernapasan sangat menguntungkan tubuh kita. Melalui latihan pernapasan yang baik, volume paru-paru bertambah besar, Meningkatkan fungsi paru-paru Meningkatkan aliran limfatik (getah bening), Meredakan stress, Mempercepat penurunan berat badan.
                                Dan melalui latihan ini, semakin banyak oksigen yang dapat diserap tubuh dan karbon dioksida dapat dikeluarkan dengan baik dari tubuh. Berolahraga secara teratur misalnya renang dan yoga merupakan latihan pernapasan.
               
                                Berlatih pernapasan sangat menguntungkan tubuh kita. Melalui latihan pernapasan yang baik, volume paru-paru bertambah besar, Meningkatkan fungsi paru-paru Meningkatkan aliran limfatik (getah bening), Meredakan stress, Mempercepat penurunan berat badan.
                                Dan melalui latihan ini, semakin banyak oksigen yang dapat diserap tubuh dan karbon dioksida dapat dikeluarkan dengan baik dari tubuh. Berolahraga secara teratur misalnya renang dan yoga merupakan latihan pernapasan.


DAMPAK ASAP ROKOK PADA PARU-PARU

                                Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Misalnya pada saluran napas besar, sel mukosa membesar, dan kelenjar mukus bertambah banyak. Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan dan penyempitan akibat penumpukan lendir. Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan fungsi paru-paru dengan gejala klinisnya. Misalnya :
  1. Penyakit Obstruksi Paru Menahun
                                 yaitu emfisema, bronkitis kronis, dan asma. Selain itu, juga dapat menimbulkan kanker paru-paru.
  1. Kanker Paru – Paru
                 Sekitar 30.000 orang di inggris meninggal karena kanker paru –paru   setiap tahun. Lebih dari 8 di dalam 10 kasus    berhubungan langsung dengan rokok.